Konsep Open Plan dan Mezzanine yang Mengubah AG House Menjadi Hunian Modern
AG House adalah sebuah proyek perumahan yang terdiri dari dua rumah yang berdiri di tengah kawasan Pamulang. Awalnya, kedua unit tersebut berdiri terpisah, tetapi seiring waktu, muncul beberapa masalah seperti saluran air yang bocor, ruangan yang terasa pengap, serta tata letak yang tidak efisien. Untuk mengatasi hal ini, pemilik memutuskan untuk melakukan renovasi total dan menggabungkan kedua bangunan menjadi satu hunian utuh.
Dengan konsep open plan dan mezzanine fungsional, proyek ini dirancang agar lebih lapang, terang, dan saling terhubung. Arsitek Zadira Studio Randika Adhyasa menjelaskan bahwa tujuan utama dari konsep ini adalah menciptakan ruang yang lebih luas dan menyatu. Beberapa dinding lama tetap dipertahankan guna menghemat biaya, sementara penataan ulang ruang kamar mandi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sistem pemipaan.
Selain itu, jalur pembuangan lama seperti septictank dan bak kontrol juga dimanfaatkan kembali, sehingga tidak perlu dibangun baru. Hal ini membantu mengurangi biaya tanpa mengorbankan fungsi.
Ruang utama AG House mengusung konsep open plan yang menggabungkan area ruang keluarga, ruang makan, dan dapur dalam satu kesatuan. Di atasnya, terdapat mezzanine seluas 15 meter persegi yang difungsikan sebagai ruang kerja pribadi. Dengan kombinasi antara open plan dan mezzanine, ruangan terasa lebih luas dan tidak pengap. Plafon tinggi juga berkontribusi pada sirkulasi udara yang baik, menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
Meskipun hanya memiliki satu lantai, layout AG House dirancang dengan sangat efisien. Akses masuk terletak di sisi kanan rumah, langsung terhubung dengan carport dan ruang tamu outdoor. Setelah masuk, tamu akan disambut oleh foyer sebelum menuju ke ruang utama yang terbuka langsung ke taman belakang. Penempatan ini tidak hanya memberikan estetika yang menarik, tetapi juga memastikan ventilasi dan pencahayaan alami dapat masuk ke seluruh ruangan.
Pada sisi depan bangunan, terdapat dua kamar anak dan satu kamar mandi tamu. Semua ruangan mendapatkan akses cahaya dan udara alami. Sementara itu, kamar tidur utama berada di bagian belakang dengan pemandangan taman belakang.
Untuk memenuhi preferensi pemilik yang menyukai elemen alami, fasad rumah menggunakan kombinasi batuan, kayu, dan tanaman. Material concrete wood digunakan pada bagian depan agar terlihat seperti kayu alami namun tetap tahan terhadap cuaca. Lantai carport menggunakan andesit bakar abu, sedangkan area lainnya diisi dengan taman dan batu kerikil yang dikelilingi tanaman seperti pisang-pisangan.
Kesan hangat dan natural juga terasa di ruang tamu outdoor yang menggunakan penyekat kisi-kisi dari WPC bermotif kayu. Material ini tahan terhadap cuaca dan tetap menampilkan estetika kayu alami. Warna fasad rumah didominasi palet earth tone seperti putih, abu-abu kecokelatan, dan cokelat kayu. Interiornya menggunakan warna putih bersih dan aksen panel kayu pada beberapa dinding.
AG House juga dirancang dengan pencahayaan alami yang nyaman. Jendela-jendela dilengkapi dengan shading atau tritisan agar cahaya matahari tidak masuk secara langsung. Plafon tinggi membantu udara panas bergerak ke atas, sehingga suhu di bagian bawah tetap sejuk.
Untuk memaksimalkan ventilasi alami, bukaan jendela terdapat pada dua sisi: pada area foyer dan taman belakang. Hal ini menciptakan cross ventilation, di mana udara dapat bergerak dari jendela depan dan keluar melalui jendela belakang. Dengan konsep ini, AG House menjadi contoh hunian modern yang efisien, nyaman, dan ramah lingkungan.
