Memahami Kebutuhan Cahaya Matahari Tanaman Hias Indoor

Posted on


Kalangan Jambi-

Tanaman hias di dalam rumah tidak hanya berguna untuk mendekorasi ruang, melainkan juga bisa membersihkan udara dan menciptakan suasana nyaman. Akan tetapi, supaya berkembang dengan baik, tanaman-tanaman ini masih perlu pencahayaan matahari yang cocok dengan jenisnya masing-masing.

Beberapa tipe tanaman seperti lidah mertua, filodenron, serta lily perdamaian cenderung lebih suka mendapat sinaran cerah tapi tak langsung. Ironisnya, cukup banyak individu yang salah paham tentang konsep “pencahayaan tidak langsung” ini. Darryl Cheng, pecinta tanaman dan juga founder The Journal of House Plants, mengatakan bahwasanya banyak orang malahan meletakkan tanaman mereka terlampau menjauhi jendela, hingga akhirnya ditempatkan pada posisi yang begitu redup.

Padahal, cahaya tidak langsung bukan berarti tanpa cahaya sama sekali. Dalam konteks luar ruangan, istilah ini serupa dengan area teduh sebagian atau teduh penuh—yang tetap menerima sinar matahari langsung selama nol hingga tiga jam per hari. Dalam rumah, sinar matahari langsung selama kurang dari tiga jam ini masih tergolong wajar untuk tanaman indoor.

Karena pencahayaan dalam ruangan umumnya lebih redup daripada di luar, Cheng menyarankan untuk menempatkan tanaman di tempat terang, seperti di depan atau tepat di bawah jendela. Jika sinar matahari yang masuk terlalu intens, cukup gunakan tirai putih tipis untuk menyaringnya.

Harus diingat bahwa semakin besar jumlah cahaya yang didapatkan oleh tumbuhan, maka akan memerlukan air dalam jumlah yang lebih banyak juga. Karena alasan tersebut, sangatlah penting untuk mengatur kembali frekuensi penyiraman ketika tanaman digeser ke lokasi dengan pencahayaan yang lebih intensif.