Malaikat dalam Ajaran Islam dan Tugasnya
Dalam ajaran Islam, malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki sifat-sifat khusus. Mereka tidak memiliki keinginan duniawi seperti manusia, tetapi lebih berupa makhluk yang selalu taat dan menjalankan perintah-Nya tanpa pernah menyimpang. Malaikat diciptakan dari cahaya (nur), sehingga mereka tidak bisa dilihat oleh mata manusia dan mampu bergerak dengan kecepatan luar biasa.
Sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW:
“Kami diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepadamu.”
Malaikat juga memainkan peran penting dalam sejarah penciptaan manusia. Menurut beberapa ulama, malaikat sudah ada sebelum penciptaan Nabi Adam AS. Hal ini tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 30, di mana Allah mengungkapkan rencana untuk menciptakan khalifah di bumi. Pada saat itu, malaikat bertanya tentang rencana tersebut, yang menunjukkan bahwa mereka telah ada sebelum manusia.
Selain itu, malaikat juga disebut sebagai “rusul” (utusan) dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surat Hud ayat 69. Ayat ini menyebutkan bahwa utusan Allah (malaikat) datang kepada Nabi Ibrahim membawa kabar gembira. Kata “malaikat” sendiri berasal dari akar kata “la’aka”, yang artinya menyampaikan atau mengantarkan sesuatu. Dengan demikian, malaikat berperan sebagai penerima dan penyampai pesan dari Allah.
Dalam ajaran Islam, umat sering dikenalkan dengan sepuluh nama malaikat beserta tugas spesifiknya. Berikut adalah penjelasannya:
1. Malaikat Jibril
Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul. Ia juga dikenal dengan sebutan Ruhul Qudus dan Ruhul Amin. Dalam hadis riwayat Aisyah, ia disebut sebagai Namus (utusan rahasia). Nama Jibril juga muncul dalam Surat Al-Baqarah ayat 97–98, di mana Allah menyatakan bahwa ia menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.
2. Malaikat Mikail
Mikail bertugas mengatur rezeki, hujan, pertumbuhan tanaman, dan sumber daya alam sesuai ketentuan Allah. Nama Mikail disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 98, yang menegaskan bahwa musuh Allah termasuk musuh Mikail.
3. Malaikat Israfil
Israfil memiliki tugas utama meniup sangkakala pada hari Kiamat. Tiupan terdiri dari tiga jenis:
– Tiupan pertama menimbulkan ketakutan.
– Tiupan kedua mematikan semua makhluk.
– Tiupan ketiga membangkitkan manusia dari kubur.
4. Malaikat Izrail
Izrail dikenal sebagai Malaikat Maut yang bertugas mencabut nyawa makhluk hidup sesuai takdir Allah. Meskipun namanya tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, dalam hadis riwayat Abu Umamah, ia disebut sebagai pihak yang diwakili Allah untuk mengambil arwah, kecuali orang yang mati syahid di laut.
5. Malaikat Munkar
Munkar dan Nakir bertugas menanyai manusia di alam kubur tentang iman dan amal mereka. Dalam sabda Nabi SAW, keduanya digambarkan sebagai malaikat berwarna hitam keabu-abuan yang mendatangi jenazah setelah dikubur.
6. Malaikat Nakir
Nakir adalah pasangan Munkar dan menjalankan tugas yang sama, yaitu memeriksa keimanan manusia di alam kubur.
7. Malaikat Raqib
Raqib bertugas mencatat amal baik manusia, termasuk rencana baik yang akan dilaksanakan. Catatan ini menjadi saksi pada hari pembalasan.
8. Malaikat Atid
Atid berkebalikan dengan Raqib, karena ia mencatat amal buruk manusia. Namun, jika seseorang melakukan dosa, malaikat ini tidak langsung mencatatnya, melainkan menunggu waktu tertentu agar pelaku memiliki kesempatan bertaubat.
9. Malaikat Malik
Malik adalah penjaga pintu neraka dan pemimpin malaikat Zabaniyah. Dalam Surat Az-Zukhruf ayat 77, ia menjawab permintaan penghuni neraka yang ingin dibunuh karena siksaan, dengan menyatakan bahwa mereka akan tetap tinggal di sana.
10. Malaikat Ridwan
Ridwan bertugas menjaga surga dan menyambut penghuninya. Meskipun namanya tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, Surat Az-Zumar ayat 73 menggambarkan penjaga surga yang menyambut orang bertakwa dengan ucapan “Salāmun ‘alaikum” (keselamatan bagi kalian).
