Warga Jembrana Nikmati Manfaat Rumah Singgah di Denpasar

Posted on




, DENPASAR – Warga dari Kabupaten Jembrana yang datang untuk berobat di RSUP Prof. Ngoerah atau mereka yang tengah mencari pekerjaan kini mulai menggunakan penginapan sementara yang telah disiapkan oleh Pemkab.
Jembrana
.


Warga yang telah mengunjungi tempat tinggal di Jalan Pulau Bali Nomor 23, Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, tak jauh dari RSUP Prof. Ngoerah, merasakan manfaat besar dengan adanya rumah singgahan tersebut sehingga mereka tidak perlu lagi membayar untuk akomodasi saat berada di Denpasar.


Seorang warga dari Jembrana bernama Kristina Mahesuari mengatakan bahwa keberadaan rumah singgah sangat bermanfaat bagi dirinya dan orangtuanya saat mereka berada di Denpasar.


Saat kedua orangtuanya sedang menjalani perawatan medis dan rutinitas cek kesehatan di Denpasar, ia menetap di sebuah rumah singgah.


Dia menambahkan bahwa rumah singgah bukan hanya memberikan tempat tinggal sementara, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas berkualitas serta staf yang siap membantu.


“Tidak hanya mempermudah ayahku untuk menemukan penginapan sementara, tetapi juga karena adanya fasilitas yang luar biasa, kamarnya yang bersih dan nyaman, kamar dilengkapi dengan AC, ditambah stafnya yang ramah dan sangat membantu,” ujar Kristina.


Selanjutnya, menurut Kristina, walaupun tempat tinggal sementara disediakan tanpa biaya, namun kenyamanannya tetap menjadi prioritas utama bagi masyarakat.


Di samping itu, penginapanpun bisa digunakan untuk penduduk Jembrana yang tengah mengejar pekerjaan atau lokasi studi. Kehadiran tempat tinggal sementara ini dianggap sebagai penyokong semangat bagi masyarakat Jembrana di Denpasar.


Pada saat bersamaan, pegawai dari Rumah Singgah Harmoni, Yunita, menyebutkan bahwa kebanyakan orang yang berkunjung adalah masyarakat yang sedang menjalani perawatan medis, termasuk mereka yang melakukan konsultasi dan kontrol serta para kerabat yang menanti pasien dirawat inap di Denpasar.


“Sejak
launching
Pada periode dari 23 Maret hingga 7 April 2025, telah tercatat 22 orang mengunjungi tempat penampungan ini, mayoritas karena urusan kesehatan,” ungkapnya.


Yunita menyebutkan bahwa saat ini 10 dari 16 kamar yang tersedia sudah terpakai oleh warga setempat. Namun, tak seluruhnya datang untuk mendapatkan perawatan medis; sebagian lainnya menginap di rumah singgah karena sedang dalam proses mencari pekerjaan di Denpasar.


Dari jumlah keseluruhan 10 individu, 8 di antaranya tengah menjalani perawatan medis sementara 2 lainnya masih dalam pencarian pekerjaan.


Agar dapat meningkatkan kualitas layanan terhadap publik, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana, I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, menyebutkan bahwa mereka berencana untuk merekrut dua staf tambahan. Ini akan membuat jumlah total personel menjadi empat orang di tempat penampungan sementara tersebut.


“Menurut rencana, kita ingin menambahkan dua anggota tim lagi,” kata Bagus.