Rumah Tangga Pedesaan Kulon Progo Produksi Sampah Terbanyak

Posted on


jogja.

, Yogyakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo telah menerapkan taktik krusial untuk menangani berbagai masalah lingkungan tersebut.
sampah
Dengan mendirikan grup penanganan limbah seperti bank sampah serta Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di tiap kampung atau desa.

Ade Wahyudiyanto, Kepala Bagian Pengelolaan dan Pembangunan Lingkungan Hidup KLHK Kulon Progo, menyebutkan bahwa tiap kawasan perlu mempunyai paling tidak satu grup penatalaksanaan limbah rumah tangga atau sebuah tempat penyimpanan sementara untuk sampah guna menekan produksi sampah di hulu.


Data Pembuatan Sampah di Kulon Progo

Berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup, perkiraan populasi Kabupaten Kulon Progo di tahun 2024 akan mencapai 444.516 jiwa dan tingkat produksi sampah rataratanya adalah 0,488 kilogram setiap orang per harinya.

“Sampah dari desa merupakan penyumbang utama dengan jumlah keseluruhan sebanyak 105,32 ton setiap harinya, sedangkan limbah domestik di kota menghasilkan 31,76 ton per hari,” katanya.

Keadaan tersebut menimbulkan beban signifikan di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Banyuroto yang diprediksi dapat bertahan hingga maksimal tiga tahun kedepan bila tak dilakukan usaha mengurangi produksi limbah dari asal-usulnya.

Ade mementahkan bahwa inisiatif penting dalam penanganan limbah adalah memperkecil produksi sampah mulai dari sumbernya, yakni di lingkungan rumah.

” Salah satu metode yang tepat sasaran adalah dengan mengaktifkan tim penanganan sampah di level RW,” jelas Ade.

Tim manajemen limbah yang didirikan perlu memenuhi beberapa standar, diantaranya adalah adanya struktur kepemimpinan yang jelas, personil dengan kemahiran tertentu dalam mengatasi masalah sampah, fasilitas penunjang, serta prosedur kerja yang terorganisir dengan baik.

“Melalui manajemen limbah yang efektif mulai dari lingkungan rumah tangga, harapannya adalah bahwa jumlah sampah yang mencapai bank sampah akan menurun dengan signifikan,” jelas Ade.


Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo bekerja sama dengan sejumlah pihak termasuk ahli di bidang pengolahan sampah, Jaringan Pengelola Sampah Mandiri (JPSM), kalangan akademis, serta stakeholder lainnya guna membimbing masyarakat dalam menyampaikan pendidikan dan wawasan tentang manajemen limbah secara efisien.

Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran serta kemampuan masyarakat dalam mengatur limbah, supaya bisa mengurangi jumlah sampah yang berasal dari lingkungan sekitar rumah mereka.

Dengan mendirikan bank sampah dan unit pengelolaan timbulan sampah terpadu (TPS3R) di masing-masing desa, beserta bimbingan dari beberapa stakeholder, Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo yakin bisa mengecilkan muatan tempat penampungan akhir (TPA) Banyuroto sambil menciptakan kondisi alamiah yang lebih baik dan higienis.

Rencana program ini bertujuan untuk menghasilkan contoh manajemen limbah yang berkesinambungan serta memerlukan keterlibatan langsung dari para warga dalam prosesnya.

(antara/jpnn)