Insiden Kecelakaan dalam Pesta Pernikahan Putra Gubernur Jabar
Pesta pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat, Maulana Akbar, dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, berujung pada insiden yang menyedihkan. Dalam acara tersebut, terdapat tiga korban jiwa dan sejumlah warga lainnya mengalami luka-luka. Kejadian ini menimbulkan duka bagi masyarakat dan keluarga yang terlibat.
Maulana Akbar, yang juga anak dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Ia menegaskan bahwa niatan awal dari pesta rakyat adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk ikut merayakan kebahagiaan pernikahannya. Namun, kekacauan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan.
“Kami memohon maaf kepada semua pihak. Tidak ada niatan jahat dari kami, baik itu melukai hati atau menyakiti keluarga korban,” ujar Maulana Akbar, yang tampak sedang menahan air mata.
Menurutnya, ide pembagian makanan gratis muncul secara spontan. Banyak warga yang sudah berkumpul sejak siang hari untuk menunggu hiburan malam. Mereka merasa antusias dan ingin berpartisipasi dalam kebahagiaan acara tersebut. Oleh karena itu, makanan yang tersedia dibagikan sebagai bentuk kebersamaan.
“Tujuan kami bukan untuk memberikan makanan secara cuma-cuma. Kami hanya ingin membagikan makanan yang tersisa agar tidak terbuang sia-sia,” tambahnya.
Namun, Maulana mengaku tidak mengetahui bagaimana kericuhan bisa terjadi. Ia menyatakan bahwa konsep acara dilakukan secara terbuka tanpa penutupan atau penyekatan. Ia masih menelusuri asal mula informasi tentang makan gratis yang disebarkan setelah jam 1 siang.
“Kami tidak mengetahui dari mana istilah makan gratis itu muncul. Ini sedang kami selidiki,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa makanan yang disediakan hanya untuk warga yang hadir lebih awal. Area pesta juga dijaga oleh petugas keamanan. “Tidak ada penghalangan bagi warga yang ingin makan. Petugas keamanan sengaja ditempatkan untuk mengatur situasi,” tegas Maulana.
Sementara itu, Putri Karlina, istri Maulana Akbar, juga menyampaikan bela sungkawa atas insiden yang terjadi. Ia mengungkapkan bahwa acara pernikahan ini menjadi momen yang sangat berharga baginya. Namun, kejadian yang tidak diinginkan membuatnya merasa sedih.
“Turut berbela sungkawa atas musibah yang terjadi tepat setelah dua hari pernikahan saya. Hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidup saya,” ujarnya.
Putri menegaskan bahwa tidak ada niatan sama sekali untuk menyebabkan kekacauan atau bahkan kehilangan nyawa. “Tidak ada sedikitpun niatan untuk melukai atau menyakiti. Kami hanya ingin memenuhi ekspektasi publik dengan menyelenggarakan pesta rakyat yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.”
Ia juga menjelaskan bahwa sebagai Wakil Bupati Garut, dirinya berusaha agar acara pernikahannya tidak mengganggu aktivitas masyarakat. “Saya ingin masyarakat bisa ikut berbagi kebahagiaan tanpa merasa terganggu. Saya berupaya keras agar acara ini berjalan lancar dan aman.”
Dengan permintaan maaf yang disampaikan dan upaya yang dilakukan, Maulana Akbar dan Putri Karlina berharap masyarakat dapat memahami niatan baik mereka dalam menyelenggarakan acara pernikahan yang begitu besar.
