Jumlah Kendaraan Melintas Nagreg Saat Lebaran 2025 Berkurang dibanding Tahun Sebelumnya

Posted on


PIKIRAN RAKYAT

– Jumlah mobil yang melewati Nagreg menuju Garut ataupun Tasikmalaya, serta Bandung dari H-7 sampai H+7 di hari ketujuh setelah Idulfitri atau Lebaran tahun 2025 mencapai total sebanyak 2.514.931 unit. Hal ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan data serupa pada tahun 2024.

Koordinator Humas Pos Penjagaan Lebaran dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo, menyatakan bahwa pada hari ketujuh setelah Idul Fitri tahun 2025 atau tanggal 8 April 2025 jam 14:00 Waktu Indonesia Barat, total ada 2.514.931 unit kendaraan yang melintas. Di antaranya, 1.300.963 kendaraan menuju kearah Garut ataupun Tasikmalaya, sementara sisanya yaitu 1.213.968 kendaraan bergerak ke arah Bandung.

Jumlah kendaraan menuju Bandung ataupun Garut ataupun Tasikmalaya selama Lebaran tahun 2025 atau 1446 Hijriah mengalami penurunan sebesar 1,83% dibandingkan dengan masa yang sama di tahun 2024, dimana totalnya mencapai 2.561.763 kendaraan.

“Pencapaian jumlah kendaraan menuju Bandung dari H-7 sampai H+7 di masa Lebaran tahun 2025 berkurang sebesar 3,18% dibandingkan dengan tahun 2024. Di sisi lain, mobil yang mengarah ke Garut serta Tasikmalaya juga menurun sebanyak 0,53% bila dibandingkan dengan periode serupa pada tahun 2024,” jelas Eric, Selasa, 8 April 2025.

Menurut data dari Dishub Kabupaten Bandung, ada sekitar 3,97 juta orang menggunakan 1,21 juta Kendaraan di wilayah Nagreg menuju Kota Bandung. Di sisi lain, tercatat 4,35 juta orang dengan 1,3 juta unit kendaraan bergerak kearah Garut atau Tasikmalaya.

Eric juga menginformasikan ringkasan total mobil menuju Ciwidey dan Pangalengan, kedua daerah ini terletak di Kabupaten Bandung yang kaya akan destinasi pariwisatanya. Pada masa H-7 hingga H+7 selama Lebaran tahun 2025, ada sekitar 415.066 unit kendaraan yang melintasi jalur ke Ciwidey, angka ini meningkat 70,97% dibandingkan dengan data serupa pada tahun 2024 yaitu hanya mencapai 242.775 unit. Di sisi lain, untuk rute menuju Pangalengan, ditemukan adanya peningkatan signifikan menjadi 508.978 kendaraan dari awalnya cuma 230.203 unit pada periode yang sama di tahun 2024 atau naik sebesar 121,1%.

“Menurut data yang dicatat, ada sebanyak 1,06 juta orang dengan 415 ribu kendaraan menuju Ciwideya, serta 1,29 juta orang bersama 509 ribu kendaraan lainnya berarah ke Pangalengan,” ungkap Eric.

Bagi para traveler yang menggunakan kereta api, sesuai catatan PT KAI Daop 2 Bandung pada tanggal 21 Maret hingga 8 April tahun 2025, dicatat sebanyak 396.503 penumpang meninggalkan stasiun-stasiun di wilayah operasional Daop 2 Bandung. Jumlah tersebut mencapai 111,3 persen dari keseluruhan 355.996 kursi yang tersedia.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Wilayah Operasional 2 Bandung, Kuswardojo mengatakan bahwa tingkat okupansi telah mencapai 111,3%. Hal ini terjadi karena satu kursi bisa dipergunakan oleh lebih dari seorang penumpang dalam perjalanannya secara bertahap atau parsial. Stasiun Bandung masih merupakan titik keberangkatan paling banyak bagi para penumpang dibanding dengan stasiun lainnya. Menurut catatan mereka, ada total 111.927 orang yang memulai perjalanan mereka dari Stasiun Bandung mulai tanggal 21 Maret hingga 8 April tahun 2025. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *