Jalur Harapan Petani Sawit di Pinang Banjar, Musi Banyuasin

Posted on

Impian Warga Desa Pinang Banjar Terwujud

Memiliki jalan yang mulus menjadi impian warga Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Kehadiran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 0401/Musi Banyuasin (Muba) begitu dinantikan oleh warga yang tinggal di sekitar perkebunan sawit ini.

Perkebunan Sawit yang Indah dan Berat

Perkebunan sawit pagi ini menampakkan pesona indahnya. Pohon-pohon berjajar rapi, dengan jarak yang beraturan, simetris, memanjakan pandangan. Sayang, indahnya hamparan sawit, juga sisa hujan semalam seakan tidak meninggalkan dinginnya. Panas mentari begitu menyengat, menguras keringat. Baju loreng yang kukenakan sudah mulai basah, sementara sepatu PDL sudah tak lagi mengkilat, tertutup debu yang bebas beterbangan ditiup angin.

Kuhela napas dalam-dalam, mengusir resah yang tiba-tiba mengelayut di benak. Sementara kaki ini terus melangkah, menyusuri jalan yang hampir tuntas dipadatkan. Keraguan muncul. Ada ketakutan pembukaan jalan hari ini tidak selesai tepat waktu. Namun resah itu pun tiba-tiba menghilang ketika kulihat Anggota Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 0401/Musi Banyuasin (Muba) berjibaku memadatkan jalan yang tinggal beberapa meter saja. Tanpa sadar, aku, Letkol Kav Fredy Christoma PPS. Hub.Int, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD Ke-126 Kodim 0401/Muba menyunggingkan senyuman, keraguanku pun sirna.

“Ayo semangat, kita tuntaskan pembangunan jalan ini,” ajakku pada ratusan anggota Satgas TMMD ke-126, yang langsung berbalas teriakan, “Siap Komandan!” dengan kompaknya.

Bantuan Alat Berat untuk Pembangunan Fisik

Satgas TMMD terus mengerahkan sejumlah alat berat untuk memaksimalkan pengerjaan sasaran fisik dihadapkan dengan kondisi medan yang berat. Keberadaan alat berat ini menurut Kapten Inf Supriyadi, Selaku Dan SSK sekaligus Danramil 401-01/Sungai Lilin, sangat membantu dalam pekerjaan, mulai dari meratakan tanah, pengangkutan, dan pemindahan bahan material, yang dapat dibantu dengan alat tersebut.

“Jelas, semua alat berat ini, sangat membantu pekerjaan kita,” ujar Kapten Inf Supriyadi, menerangkan kinerjanya. Jika mengandalkan tenaga manual katanya, akan sangat memakan waktu dan tenaga. Meskipun ada excavator, semua personel yang bertugas tetap bekerja bersama masyarakat, dengan alat seadanya, mereka tidak mau berdiam diri. “Dalam pelaksanaannya juga, kita tak hanya mengandalkan alat berat, tetapi juga kita kerahkan seluruh Satgas dan warga,” terangnya.

Kapten Inf Supriyadi menjelaskan, excavator dan beberapa alat berat lainnya didatangkan untuk mempercepat, dan memaksimalkan target pembangunan fisik. Untuk proyek yang dipastikan akan berdampak pada peningkatan perekonomian petani pemilik kebun sawit, sebanyak 150 prajurit dari tiga matra, yakni dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU), dilibatkan. Beruntung tidak hanya para prajurit, wargapun siap membantu secara bergiliran, membuat pengerjaan jalan menjadi lebih cepat.

Pembukaan Jalan Baru

Ingatanku pun kembali terbang ke masa sebelum dimulainya pembukaan jalan baru sepanjang 3 km ini. Di Desa Pinang Banjar ini kondisinya hanya berupa jalan setapak di perkebunan dan masuk hutan. Ada beberapa lokasi akses jalan tertutup dan merupakan daerah rawan banjir dan kondisi lahan berlumpur, sehingga tidak terhubung antara dusun satu ke empat dusun lainnya. Jalan kecil itu ketika musim hujan terbenam dan berlumpur, saluran air tidak ada.

Dan sebagai Dansatgas sekaligus Komandan Kodim (Dandim) 0401/Muba tentu tidak bisa melepaskan tanggung jawab begitu saja. Mengingat keberadaan jalan harus selesai tepat waktu. “Pembangunan jalan ini nantinya akan meringkas jarak tempuh para petani, saat mengangkut hasil pertanian dan perkebunan” ujarku lirih.

Kepentingan Ekonomi

Soal kemanfaatan, Bupati Musi Banyuasin (Muba) M Toha Tohet mematikan keberadaan TMMD ke-126 sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena masyarakat sangat membutuhkan akses jalan yang memadahi untuk kepentingan ekonomi. Harapannya, dengan akses jalan yang memadahi warga akan dipermudah dalam transportasi, sehingga mampu menunjang kesejahteraan dan meningkatnya perekonomian masyarakat, dan juga sebagai upaya membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pemerataan pembangunan.

Kesejahteraan Masyarakat

Namun yang pasti menurut Panglima Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, MDA, menegaskan bahwa TMMD ke-126 harus memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. “TMMD ini bukan hanya sekadar membangun fisik, tetapi juga membangun kebersamaan dan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Oleh karena itu, saya berharap hasil dari TMMD ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, meningkatkan kualitas hidup mereka, dan memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah,” ujarnya.

Sasaran Fisik dan Nonfisik

Seperti diketahui, pelaksanaan TMMD ke-126 di Desa Pinang Banjar mencakup pembangunan infrastruktur serta kegiatan sosial kemasyarakatan. Selain pengerjaan badan jalan sepanjang 3 km lebar 6 meter, sasaran fisik lainnya meliputi, pemasangan gorong-gorong dengan diameter 100 cm dan tembok penahan 7 titik, juga pembuatan jembatan rangka besi 2 unit dengan panjang 12 x 3 meter.

Sementara sasaran nonfisik, di antaranya, penyuluhan bahaya narkoba, penyuluhan wawasan kebangsaan (Wasbang), penyuluhan pertanian, penyuluhan hukum dan kamtibmas (Siskamling), penyuluhan KB kesehatan, penyuluhan stunting, pelayanan kesehatan/PTM, dan pelayanan/imbauan tentang larangan hiburan malam. Selain itu ada, sasaran tambahan berupa program unggulan TNI, berupa pembuatan sumur bor di 5 titik, pembuatan MCK 1 unit dengan 2 pintu, rehab rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 2 unit, penanaman pohon keras, ketahanan pangan, pembersihan lingkungan (bantaran sungai/pasar), dan pemberian 200 paket sembako kepada masyarakat pra sejahtera dan anak stunting.

Keseluruhan Sasaran Tuntas

Keseluruhan sasaran itu sudah tuntas. Dan semua itu berkat kerjasama yang apik dengan masyarakat. Dan soal kerjasama itu, aku selalu mengingatkan TMMD adalah momentum penting dalam mempererat hubungan antara prajurit TNI dengan rakyat, serta menjadi solusi percepatan pembangunan yang berbasis kebersamaan. Untuk itu tidak lelah aku mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mendukung dan menjaga hasil pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan melalui program ini.

Melalui pelaksanaan TMMD ke-126, aku berharap akan tumbuh kesadaran kolektif bahwa pembangunan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tugas bersama dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik, maju dan sejahtera. Sekali lagi kusunggingkan senyuman. Kubiarkan angin berhembus pelan menerpa di wajah. Sejuknya semakin terasa. Kuarahkan pandangan lurus, menatap jalanan yang nyata, tepat di depan mata.

“Terima kasih, Tuhan. Terima kasih prajuritku, juga semua yang telah membantu pada TMMD ke-126 kali ini. Kerja keras kita bersama itu tidak lama lagi akan dinikmati kemanfaatannya oleh banyak orang,” ucapku lirih nyaris tidak terdengar.