Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Berikan Dana Rp30 Juta untuk Masjid Sukabumi, Tapi Ada Syaratnya! Apa Itu?

Posted on



– Suatu momen istimewa tercipta ketika Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melaksanakan kunjungan ke Sukabumi untuk merayakan hari jadi kota tersebut pada Kamis (10/4). Sebelum sampai di tempat perayaan, Dedi sempat mampir di desa Cisande, Sukabumi.

Di tempat tersebut, Dedi menemukan seorang laki-laki yang dicurigai sebagai penyebab kemacetan akibat permohonan bantuan di sisi jalan untuk konstruksi masjid. Tindakan itu pun langsung ditanggapi oleh Dedi.

“Kebijakan (sampah) bertumpuk. Oleh karena itu, bapak tersebut membuat kemacetan di jalanan setiap harinya dengan mengumpulkan uang menggunakan sair (seser ikan atau jaring untuk menangkap ikan),” katanya.

Gubernur pun kemudiannya mengeksplorasi dengan lebih mendalam tentang penggunaan dana yang telah dikumpulkan si pria itu.

“Untuk apa?” tuturnya.

“Mosque of Al Albor dibangun,” kata lelaki tersebut.

Dedi kemudian mampir ke masjid yang masih dalam proses pembangunan itu. Di sepanjang jalan, dia menemukan berbagai jenis sampah yang menghalangi aliran air di sungai setempat.

“Saya coba bapak ini sampah benar-benar seperti itu, mengapa tidak dibersihkan? Membersihkan lingkungan juga merupakan ibadah bapak, membangun masjid untuk beribadah adalah baik, tetapi membersihkan sampah pun termasuk ibadah bapak,” jelasnya.

Dedi kemudian langsung turun ke sungai untuk mengumpulkan sampah yang menyumbat aliran air, setelah itu dia melanjuti perjalanannya menuju masjid.

Saat tiba di mesjid, Gubernur Dedi mendapati bahwa dana yang dibutuhkan untuk melengkapi konstruksi masjid tersebut masih kurang sebesar Rp 50 juta.

Tak disangka, Dedi justru melakukan tindakan yang mengejutkan penduduk setempat.

“Mulai sekarang, bapa berhenti mengumpulkan dana di jalanan. Pertama-tama hal itu menyebabkan kemacetan. Kedua, itu menciptakan gambaran negatif tentang umat Muslim. Mereka yang mengaku sebagai orang Muslim harusnya membangun mesjid dengan cara yang lebih baik daripada hanya minta-minta di jalan,” ungkap Dedi.

Gubernur Jawa Barat tersebut tidak berhenti sampai di sana dan segera menyediakan bantuan dalam bentuk uang tunai dengan jumlah yang luar biasa besar.

“Bapak mendapatkanRp 1 juta per hari. Saya berikan untuk satu bulannya ini. Tidak perlu mengumpulkan di jalanan, nih sudah ada Rp 30 juta,” kata Dedi.

Tetapi, Dedi mengajukan kondisi istimewa agar dapat menerima dukungan itu. Dia menuntut sesuatu sebagai ganti balas dari penduduk setempat yang tiba-tiba membuat semua orang terkejut.

“Dede menegaskan adanya balas jasa dari masyarakat,” katanya.

“Hasilnya adalah masyarakat membersihkan sungai dan menyebutkannya dari mimbar masjid, sedangkan orang yang membuang sampah ke sungai dikatakan sebagai durhaka,” lanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *