Berkat Bantuan TNI, Gubuk Tukang Parkir Jadi Rumah Layak Huni

Posted on

Pengalaman Johansyah dan Keluarga yang Berubah

Kokok ayam jantan berdendang menjelang terbitnya matahari. Iringan suara azan subuh membangunkan keluarga kecil Johansyah (60) warga Kampung Reje Guru, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Pria tersebut perlahan bangun dari tempat pembaringan sambil memeluk tubuhnya yang kedinginan usai diterpa angin malam. Maklum, rumah yang ditempati bersama keluarga kecilnya itu tak seindah rumah yang lain, karena hanya berdinding terpal dan beralaskan tanah.

Sambil mengambil wudhu dalam hati Jonansyah berharap semoga hari ini lebih cerah dari kemarin. Sementara sang istri, Harmi (53) usai melaksanakan shalat subuh ia menuju ke belakang rumah untuk memasak. Miris, tempat dapur yang terbuka di bawah langit luas seakan menjadi saksi kemiskinan yang dialaminya. Dengan alat dapur seadanya dan juga menu bahan makanan seadanya yang diperoleh dari hasil sang suami menjadi tukang parkir. Mereka tetap menikmatinya bersama anak-anak demi melanjutkan hidup.

Ditempat kerja kawasan pasar tradisional Simpang Tiga, Johansyah, ayah tiga anak itu tak mengenal lelah, panas teriknya matahari tak dihiraukan mesti menyinari tubuhnya. Kerutan wajah semakin terlihat, langkah tertatih-tatih tapi ia tetap sibuk melambai-lambaikan tangannya untuk memarkirkan kendaraan. Hal ini dilakukan demi mendapatkan uang receh dari hasil memarkir kendaraan yang menjadi tugasnya. Suara peluit yang ditiupnya juga tak henti-henti berbunyi, apalagi melihat kendaraan yang diparkirkan sudah mendekati pagar pembatas.

“Priitttt, maju maju, bales kanan, okee oppss,” kata Johansyah. Sesekali ia berhenti istirahat sejenak sambil meminum air putih yang ia bawa dari rumah, dengan tatapan mata yang tajam, seolah penuh makna ingin melupakan pahitnya kehidupan. Bekerja dari subuh hingga malam, kadang ia hanya bisa mendapatkan penghasilan Rp 50-100 ribu perharinya. “Jangankan untuk membangun rumah, untuk memenuhi kehidupan sehari-haripun kadang kurang,” ujar Johansyah.

Rumah Johansyah Dibangun

Meski begitu ia tak putus asa, dengan ketulusannya serta dibantu doa oleh sang istri, akhirnya Dandim 0119 Bener Meriah Letkol Ahmad Fauzi berkunjung ke kediamannya. Disana Dandim mengabarkan jika rumah gubuknya ini akan dibangun baru dalam program TMMD ke-126. Mendengar bahwa rumahnya akan dibangun, Johansyah bersama dengan sang istri tampak berkaca-kaca. Lantaran beberapa tahun terakhir, ia dan keluarganya kerap merasakan dinginnya malam dan panasnya terik matahari. Hati dan pikiran mereka campur aduk antara percaya dan tidak. Sampai-sampai tak terasa meneteskan air mata sebagai tanda rasa haru dan bahagia.

Satgas TMMD Kerja Cepat Bangun Rumah Layak Huni

Tepatnya Rabu (8/10/2025) pembukaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) resmi dilaksanakan di Kampung Reje Guru, Kecamatan Bukit, Bener Meriah. Setelah seteguk seruputan kopi arabika gayo, dari kejauhan, terlihat samar-samar sekelompok tubuh berbadan tegap dan gagah berbaju loreng memasuki desa yang menyuguhkan hawa dingin. Mereka bukan sedang latihan perang. Melainkan bahu membahu membangun desa salah satunya membangun rumah keluarga Johansyah.

Disana prajurit TNI bersama warga desa, menuang campuran semen untuk menguatkan pondasi rumah yang tengah dibangun. Setiap karung semen yang diangkat, setiap cangkulan tanah yang dipindahkan, menjadi bukti nyata komitmen prajurit dan masyarakat untuk segera menghadirkan hunian layak bagi keluarga Johansyah. Martil yang tadinya tidak berfungsi, kini telah ada manfaatnya. Dentuman suara martil menumbuk paku di papan fondasi, seakan menjadi alunan musik tersendiri. Tak lepas dari itu, kicauan burung di pedesaan seolah ikut bernyanyi untuk menyemangati masyarakat dan personel TNI bekerja. Cara kerja prajurit TNI itu cukup rapi, serapi barisan defile militer yang biasa dilakukannya.

Keluarga Johansyah Tak Lagi Dingin

Berkat bantuan prajurit TNI dan masyarakat, Johansyah dan keluarga kini bisa mewujudkan mimpinya tinggal di rumah yang nyaman, bersih dibanding sebelumnya yang jauh dari kata layak. Rasa haru terpancar dari raut wajah sang istri ketika gubuknya disulap menjadi bangunan kokoh. Gubuk yang sebelumnya hanya berupa triplek dan terpal serta dapur masak dibawah langit. Kini berubah menjadi tempat yang layak untuk ditempati berkat bantuan dari pemerintah daerah Kabupaten Bener Meriah dan Kodim 0119 Bener Meriah. Johansyah dan keluarga tidak perlu khawatir lagi tentang kebocoran, kedinginan di malam hari, dan juga kebersihan rumahnya yang sudah memenuhi syarat kesehatan.

Tak hanya rumah keluarga Johansyah, anggota satgas TMMD juga ikut membangun rumah keluarga Nazaruddin (37) seorang buruh tani di kampung setempat. Awalnya, Kodim Bener Meriah hanya merencanakan rehab rumah tidak layak huni. Akan tetapi setelah mendapat informasi ada buruh petani yang juga sangat membutuhkan bantuan rumah, maka sasaran beralih. Bukan lagi rehab, tapi membangun rumah baru layak huni dari mulai siapkan lahan hingga pembangunan.

Program TMMD di Kampung Reje

Dansatgas TMMD ke-126 Bener Meriah, Letkol Ahmad Fauzi mengatakan dalam program TMMD di Kampung Reje Guru kali ini. Ada beberapa pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pembersihan dan pembukaan jalan lalu penghijauan dan ketahanan pangan. Kemudian program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) akan dilaksanakan pembuatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), MCK, pipanisasi dan pembuatan sumur bor. Tak hanya kegiatan fisik, kegiatan non fisik juga telah dilaksanakan seperti penyuluhan narkoba, KB/Stunting, hukum, pertanian, kesehatan dan wawasan kebangsaan.

“Semua program yang kita laksanakan ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah menyasar percepatan pembangunan di daerah-daerah terpencil. Terpenting dapat mendongkrak dan merangsang peningkatan potensi perekonomian warga,” sebut Dansatgas.

Tangis Bahagia Johansyah dan Nazaruddin, Ikut Doakan Satgas TMMD

Kegigihan anggota Satgas TMMD dan masyarakat Kampung Reje Guru saat bahu-membahu dalam bekerja membuat siapanpun melihat terharu. Tak terkecuali istri dari Johansyah, bahkan tak bisa mengucapkan apa-apa, karena merasa mulutnya terkunci. Isak tangisnya pun pecah lantaran bahagia bercampur gembira, rumahnya yang dulu tidak layak kini telah usai dibangun. “Saya tidak tahu harus berkata apa, berkat tangan TNI kini bisa memiliki rumah, kami seperti bermimpi bakal memiliki rumah bagus. Mungkin ini berkat doa yang hampir setiap sujud salat kami panjatkan kepada Allah SWT, yang dikabulkan melalui perantara Bapak-bapak dari Kodim Bener Meriah. Terima kasih TNI, semoga sehat dan sukses dimanapun berada,” ucap Hilmi sembari tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia.

Tangis keluarga Nazaruddin juga tak dapat berbendung di hadapan Kasdam (Kepala Staf Daerah Militer) Iskandar Muda Brigjen TNI Yudha Fitri sesat menerima bantuan rumah layak huni yang telah dibangun. “Terima kasih pak TNI yang telah memberikan kami rumah, semoga panjang umur pak,” ucap Nazaruddin terbata-bata sambil ditemani sang istri Tina Maharani. Brigjen Yudha Fitri terlihat merangkul Nazar, untuk meredakan tangis harunya. “Sehat selalu ya pak. Ini anaknya ya, jadi anak yang soleh ya,” kata Brigjen Yudha sambil membelai kepala anak Nazar.

TMMD Hadir Beri Harapan Baru Bagi Petani

Ternyata program TMMD di Kampung Reje Guru Bener Meriah tak hanya Johansyah, Nazaruddin dan sang istri saja yang merasa gembira dan bahagia. Namun beberapa warga kampung tetangga lainnya turut bahagia dapat merasakan manfaat yang diberikan oleh satuan tugas (Satgas) TMMD Kodim 0119 Bener Meriah. Setelah pelaksanaan TMMD ke-126 selesai ditutup anggota satgas pun kembali ke satuan masing-masing dan kepergian mereka hanya dapat menyisakan kenangan terindah.

Kepala Desa Kampung Reje Guru, H Abdurrahman menyampaikan terima kasih kepada anggota TNI yang telah turun langsung membantu masyarakat. “Kami sangat berterima kasih untuk bapak TNI, semua pekerjaan yang dilaksanakan di kampung cukup bermanfaat bagi kami. Salah satu jalan untuk mengangkut hasil umi di kebun,” katanya. Ia pun berharap, nantinya akses jalan yang telah dibuka oleh anggota satgas TMMD tersebut dapat dilakukan tindak lanjut oleh pemerintah daerah. Terpenting warga pun berjanji, hasil yang telah dibangun oleh TNI selama ini akan senantiasa dijaga dan dirawat dengan baik.

“Kami berharap, pelaksanaan program TMMD tetap terus dipertahankan. Karena program tersebut memberikan pelita bagi daerah yang memerlukan sentuhan dan perhatian dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di segala bidang,” pungkasnya.

TMMD ke-126

Program TMMD ke-126 di Bener Meriah berlangsung 8 Oktober hingga 6 November 2025. Bangun rumah warga yang tak layak huni. Anggota Satgas TMMD dan masyarakat Kampung Reje Guru bahu-membahu dalam bekerja. Pembangunan infrastruktur jalan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah.