Bandung Memuncaki Daftar Kota dengan Udara Tercemur Pagi Ini

Posted on

Bandung, Jawa Barat menduduki posisi sebagai kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di Indonesia pada hari Jumat (11/4) pagi. Menurut informasi dari platform monitoring mutu udara IQAir pada jam 09:40 waktu setempat, Bandung berada di urutan pertama dengan skor Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 158, masuk ke dalam klasifikasi “tidak sehat”.

Pada posisi kedua dan ketua tiga berdiri Surabaya di Jawa Timur serta Jakarta dengan skor Indeks Kualitas Udara (AQI) berturut-turut 152 dan 151, yang termasuk ke dalam kategori tidak sehat.

Berikut lima kota yang memiliki kualitas udara paling buruk di Indonesia pada hari Jumat (11/4):

1. Bandung, Jawa Barat memiliki indeks pencemaran udara sebesar 158 yang masuk dalam kategori tidak sehat.

2. Surabaya di Jawa Timur memiliki skor AQI sebesar 152 yang masuk dalam kategori tidak sehat.

3. Jakarta memiliki indeks pencemaran udara (AQI) mencapai 151 yang masuk ke dalam kategori tidak sehat.

4. Tangerang Selatan, Banten memiliki indeks pencemaran udara (AQI) sebesar 151 yang masuk dalam kategori tidak sehat.

5. Depok, Jawa Barat dengan AQI poin 129 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Kualitas udara yang paling buruk di planet ini ada di Baghdad, Irak, dengan skor Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 722, termasuk dalam kategori bahaya.

Kota yang memiliki kualitas udara terbaik di Indonesia adalah Denpasar, Bali, dengan skor Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 28 dan termasuk dalam kategori baik. Di tingkat dunia, kota dengan kualitas udara tertinggi adalah Seattle di Amerika Serikat, memperoleh skor AQI hanya 9 dan juga masuk ke dalam kategori baik.

Angka Indeks AQI menggambarkan kadar polutan di udara yang mencerminkan kategori mutu udara. Untuk kategori bagus dengan skala PM 2,5 antara 0 sampai 50, hal ini merujuk ke derajat kualitas udara yang tak membawa dampak negatif terhadap kesejahteraan makhluk hidup maupun struktur fisik serta aspek visual lingkungan tersebut.

Kategori tengah dengan tingkat PM2,5 antara 51-100 menunjukkan bahwa kualitas udara tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan manusia atau hewan namun masih dapat memengaruhi tanaman yang peka serta aspek estetikanya.

Kategori yang tidak baik untuk individu peka terletak di antara skala PM 2,5 dengan angka 101 sampai 150. Ini artinya kondisi udara kurang sehat bagi mereka yang mudah mengalami dampak negatif serta dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman atau merugikan aspek keindahan lingkungan.

Kategori tidak sehat yang mencakup tingkat PM 2,5 antara 151 hingga 200 menandakan bahwa kualitas udara di area tersebut sangat merugikan dan tak cocok untuk aktivitas diluar ruangan oleh manusia.

Kategori sangat tidak sehat memiliki tingkat PM2,5 antara 200-299, di mana kualitas udara tersebut bisa berbahaya bagi beberapa kelompok orang yang menghirupnya.

Kategori berbahaya memiliki tingkat PM 2,5 antara 300 sampai 500 dan biasanya kondisi udara ini sangat mengganggu kesehatan bagi masyarakat luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *