7 Barang Rumah Tangga yang Harus Dihindari Pembuangan Asal-Asalan: Jaga Lingkungan dan Kesehatan Anda

Posted on




Membuang perabot rumah tangga secara sembarangan bisa memiliki efek merugikan pada lingkungan serta kesejahteraan manusia bila tak dijalankan dengan baik.

Limbah domestik merupakan berbagai macam sampah yang timbul dari aktivitas sehari-hari dalam keluarga. Jika tak ditangani secara tepat, hal ini bisa merusak lingkungan sekitar.

Memahami metode disposisi peralatan rumah tangga dengan tepat amatlah vital guna menghindari pencemaran lingkungan serta efek negatif terhadap kesejahteraan publik.

Berikut adalah tujuh benda perabot rumah tangga yang sebaiknya jangan dibuang secara asal-asalan, untuk melindungi lingkungan serta menjaga kesehatan berdasarkan informasi dari situs web The Spruce pada hari Jumat (4/4).


1. Baterai Bekas

Baterai memiliki kandungan logam berat yang bisa menyebabkan polusi pada tanah dan perairan apabila tak di disposisi secara tepat. Sebagian tipe baterai pun membawa risiko mudah terbakar atau membebaskan senyawa racun ke dalam ekosistem sekitarnya.

Banyak gerai menawarkan area tertentu bagi pelanggan yang ingin membuang baterai dengan selamat. Menggunakan layanan pengolahan kembali ini dapat mencegah kerusakan lingkungan.


2. Barang-Barang Pembersih untuk Rumah Tangga

Zat-zat kimia pada produk pembersihan bisa mengganggu ekosistem serta membahayakan manusia. Bahan-bahan seperti cairan pengkilap lantai, amonia, dan penyegar udara bertekanan dengan komponen racunnya mampu memperkeruh kualitas air.

Pembuangan yang salah bisa mengakibatkan ledakan atau respons kimia berbahaya. Diperlukan tempat pengolahan sampah tertentu supaya benda-benda tersebut dapat diproses secara aman.


3. Pestisida Berbahaya

Pestisida bisa mengotori sumber air apabila tidak di disposisi dengan tepat. Komponen-komponennya berpotensi merugikan serangga penguntung dan fauna lainnya.

Membuangnya ke tempat sampah umum bisa memicu sebaran zat kimia berbahaya. Sedangkan fasilitas khusus pengolahan limbah berbahaya lebih selamat digunakan untuk menangani sisa-sisa pestisida.


4. Bohlam Lampu Fluoresens

Lampu tersebut mengandung merkuri yang bisa menyebabkan polusi lingkungan apabila retak. Berbagai gerai peralatan rumah sering kali menerima lampu lama sebagai bahan daur ulang secara aman.

Pembuangan yang salah dapat memicu penyebaran merkuri ke atmosfer dan permukaan bumi. Memakai lampu LED merupakan pilihan yang lebih hijau dan awet.


5. Kucing dan Pelarut Kimia

Cat sisaan serta pembersihnya mengandung bahan berbahaya yang bisa merusak tanah dan perairan. Membuang langsung ke tempat pembuangan umum bisa menimbulkan polusi lingkungan.

Lokasi penanganan sampah berbahaya bisa memproses bahan tersebut secara lebih aman. Menyimpan cat bekas untuk pembaruan atau projek seni bisa membantu mengurangi limbah.


6. Kantong Plastik Belanjaan

Plastik susah terdekomposisi dan bisa mengotori lingkungan secara berkelanjutan. Banyak gerai menjaga kotak khusus untuk mendaur ulang tas plastik.

Menggunakan tas belanja dari kain jauh lebih baik untuk lingkungan daripada menggunakan plastik satu kali gunakan. Penghematan dalam pemakaian plastik dapat menekan jumlah sampah yang mencemari laut serta menjaga keberlangsungan hidup hewan-hewan liar.


7. Barang Elektronik Bekas

Perlengkapan seperti komputer serta microwave memiliki kandungan logam berat yang bisa merusak lingkungan. Penyimpanan atau pembuangan yang tak sesuai dapat menyebabkan pencemaran tanah dan perairan oleh bahan-bahan racun.

Berbagai wilayah menawarkan program pengolahan kembali peralatan listrik guna memastikan penanganan sampah tersebut secara aman. Menggunakan layanan semacam itu dapat mencegah pertambahan sampah elektronik serta menjaga sumber daya alam.

Menangani sampah dari rumah tangga dengan cermat sangat penting untuk mempertahankan ekosistem alam serta merawat kesejahteraan publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *