Lalu Lintas di Tol Jabodetabek dan Jabar Tetap Padat Pasca Lebaran

Posted on


jabar.

, Kota Bogor – Divisi Wilayah Jalur Toll Metropolitan Jemasar (JMT) mengobservasi kenaikan jumlah kendaraan yang melintas dalam arus balik kearah Jakarta di Sektor Tol seputaran Jabodetabek serta Jawa Barat, terjadi pada hari Senin (7/4), yaitu Hari Ke-6 setelah Lebaran.Idul Fitri.

Dicatatkan, terdapat kenaikan volume pada aliran transaksi yang berarah ke Puncak Bogor lewat Gerbang Toll (GT) Ciawi 1.

Berdasarkan informasi terkini, total 36.654 unit kendaraan bergerak kearah Puncak Bogor lewat Gerbang Tol Ciawi. Angka tersebut meningkat sebesar 20.22% jika dibandingkan dengan jumlah lalu lintas biasa yakni 30.488 kendaraan.

Sementara itu, volume kendaraan yang kembali ke area Jabodetabek dari arah Cikampek dan Puncak serta didistribusikan lewat Gerbang Tol (GT) Halim, GT Cikunir 6, GT Cikupa, dan GT Ciawi 2, mencatatkan total 186.182 unit atau meningkat 33,39% jika dibandingkan dengan jumlah biasanya yakni 139.578 transaksi kendaraan.

Pak Widiyatmiko Nursejati, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Toll Road Regional Division dari Plaza Tol Cililitan Jakarta, menyebutkan bahwa jumlah pemantauan arus lalu lintas dan transaksi di Gerbang Tolel Halim menuju Jakarta mencapai 74.587 kendaraan. Ini menunjukkan kenaikan sekitar 30,52% dibanding dengan lalu lintas biasanya yang hanya 57.148 kendaraan.

“Kecelakaan yang terjadi di jalur Cikunir Tol MBZ menyebabkan volume lalu lintas enam arah menuju Jakarta meningkat menjadi 19.346 kendaraan, hal ini menunjukkan kenaikan signifikan yaitu 216.94% dibanding dengan jumlah normal sebelumnya hanya mencapai 6.104 kendaraan,” katanya.

Volume kendaraan yang melintasi GT Cikupa menuju Jakarta mencatatkan angka 51.870 unit atau meningkat 12,91% dibanding dengan jumlah rata-rata biasa sekitar 45.938 unit.

“Selanjutnya, jumlah total kendaraan yang melintas di GT Ciawi menuju kedua arah Jakarta mencapai 40.379 unit, meningkat sebesar 32.88%, dibandingkan dengan lalu lintas biasa yaitu hanya 30.388 kendaraan,” katanya.

Kepala Departemen Pemasaran dan Komunikasi Divisi Wilayah Tol Metropolitan Jasamarga untuk Jawa Barat, Panji Satriya mengatakan bahwa di daerah Jawa Barat masih terlihat kenaikanvolume kendaraan yang menuju ke arah Bandung dan Rancaekek.

Ter catat total ada 69.866 unit kendaraan yang melewati jalanan, naik sekitar 10,75% dari jumlah biasanya yakni 63.086 kendaraan.

Sementara itu, data menunjukkan bahwa volume kendaraan yang keluar dari Bandung menuju Jakarta mengalami kenaikan. Total jumlah kendaraannya mencapai 72.187 unit, naik sekitar 26.25% jika dibandingkan dengan volume lalu lintas biasa sebelumnya yang hanya berjumlah 57.176 kendaraan. Lalu lintas ini tersebar di dua gerbang tol.

“Transaksi volume kendaraan yang bergerak dari Bandung atau Jakarta ke arah Rancaekek, Garut serta wilayah di sekitarnya lewat GT Cileunyi mencatatkan angka 35.874 unit atau bertambah 20.88%, jika dibandingkan dengan jumlah rata-rata biasa yaitu 29.677 kendaraan,” katanya.

Di sisi lain, sebanyak 40.853 kendaraan yang bergerak kearah Bandung atau Jakarta keluar dari daerah Rancaekek, Garut serta sekitarnya melewati GT Cileunyi.

Volume trafik transaksi di GT itu meningkat secara signifikan sebesar 43.08 persen, melebihi jumlah rata-ratanya yang mencapai 28.552 kendaraan.

Pada saat bersamaan, jumlah kendaraan yang melewati Kota Bandung via GT Pasteur mencapai 33.992 unit, naik sekitar 1,75% jika dibandingkan dengan lalu lintas biasa yaitu 33.409 unit. Sedangkan untuk arah keluar GT Pasteur ke Jakarta meninggalkan Kota Bandung terdata sebanyak 31.334 kendaraan, mengalami kenaikan hingga 9,47% bila dibandingkan dengan angka normalnya yakni 28.624 kendaraan.

Berdasarkan kerahasiaan polisi, jalur fungsional jalan tol Japek II Selatan akan dibuka secara simbolis apabila dikhawatirkan adanya kemacetan di kilometer 66 ruas Tol Jakarta-Cikampek karena bertemu dua aliran lalu lintas arus mudik dari daerah Jawa Barat dan Pulau Jawa.

Rute fungsi dari Japek II Selatan bisa dicapai lewat gerbang tol Sadang pada kilometer 76 ruas jalan toll Cipularang menuju arah Jakarta, lalu ikuti petunjuk penanda yang ada untuk memasuki rute fungsional tersebut.

Para pengendara yang menggunakan jalur fungsional Japek II Selatan, kelak bisa mengakses lagi jalan toll Jakarta-Cikampek lewat Gerbang Tol Cibatu serta Gerbang Tol Cikarang Timur.

Agar pemudik merasa nyaman saat berpergian pulang, Jasa Marga sudah menyediakan sejumlah tempat istirahat di sepanjang jalan raya yang bisa digunakan oleh para pengendara.

Di ruas tol Jagorawi menuju Puncak, ada dua tempat istirahat yang berada pada kilometer 38 dan kilometer 21. Sementara itu, bagi mereka yang akan pergi ke Jakarta dari Bandung atau Rancaekek, terdapat tempat istirahat di kilometer 149, kilometer 125, kilometer 97, kilometer 88, serta kilometer 72.

Apabila telah muncul antrian kendaraan di gerbang masuk rest area, pemakai jalan diminta agar mempertimbangkan untuk menggunakan rest area selanjutnya guna mengurangi kemacetan pada jalur toll.

Jasa Marga pun menyarankan kepada publik supaya merencanakan diri terlebih dahulu sebelum melaksanakan perjalanan dengan cara memeriksa apakah kendaraannya dalam keadaan layak pakai, pastikan sang sopir berada dalam situasi fit, serta cek kelengkapan bahan bakar dan saldo e-tol demi kemudahan perjalanannya.

Gunakanlah satu kartu e-toll serupa untuk membayar biaya jalan tol menggunakan sistem transaksi tertutup semacam Ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi beserta JORR II.

“Sebuah sistem e-toll digunakan saat mengetapkan pintu masuk toll, dan e-toll yang sama juga dipakai saat mengetapi pintu keluar toll,” jelasnya.

(mcr19/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *