Momen Spiritual yang Berharga di Vihara Bodhi Gaya
Sebuah momen penuh makna dan spiritualitas berlangsung di Vihara Bodhi Gaya, Medan, dalam rangka pelepasan resmi peserta Dharmayatra Umat Buddha keturunan India Tamil menuju tanah suci India. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda keagamaan yang diinisiasi oleh Pengurus Forum Kepemimpinan Pemuda Buddhis Tamil Indonesia (FKPBTI). Acara ini bertujuan untuk menapaki jejak Sang Buddha Gautama di tanah suci India.
Sebanyak 32 peserta Dharmayatra, yang terdiri dari 25 wanita dan 7 pria, secara resmi dilepas dalam sebuah upacara khidmat di Aula Vihara Bodhi Gaya, Medan. Para peserta akan mengunjungi empat situs utama pencerahan Sang Buddha, yaitu Lumbini (tempat kelahiran), Bodhgaya (tempat pencerahan agung), Sarnath (tempat khotbah Dharma pertama), dan Kushinagar (tempat Parinibbana), serta tempat-tempat suci lainnya.
Acara pelepasan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Bapak Sukasdi, SE., MA, Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara; Mr. Ravi Goel, Konsul Jenderal India di Medan; Bapak Rames Khumar, S.Ag, M.Pd selaku Penyelenggara Buddha Kemenag Deli Serdang dan Pembina Yayasan Vihara Bodhi Gaya, Bapak Kien Hie / Tony Wijaya, S.Pd, selaku Pengurus Majelis Buddhayana Indonesia Sumatera Utara dan Pengurus MBI Kota Medan. Bapak UP. Subramaniam Miccadhiya selaku Pandita Vihara Bodhi Gaya. Kehadiran para tokoh ini menegaskan komitmen pemerintah dan organisasi keagamaan dalam mendukung perjalanan spiritual umat Buddha.
Dalam sambutannya, Ketua Rombongan Dharmayatra, Bapak Wasudewen, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran persiapan kegiatan ini, meskipun dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat. Beliau menekankan bahwa Dharmayatra bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan batin yang mendalam menuju pemahaman Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Berunsur Delapan. Peserta akan mengunjungi empat situs utama pencerahan Sang Buddha, yaitu Lumbini (tempat kelahiran), Bodhgaya (tempat pencerahan agung), Sarnath (tempat khotbah Dharma pertama), dan Kushinagar (tempat Parinibbana), serta tempat-tempat suci lainnya.
Acara pelepasan juga diwarnai dengan penyerahan simbolis kelengkapan Dharmayatra, meliputi tiket perjalanan, seragam Dharmayatra, serta visa dan dokumen perjalanan. Penyerahan ini melambangkan restu, kesatuan, dan kesiapan administratif para peserta untuk memulai perjalanan suci mereka. Seragam Dharmayatra, Tiket dan Visa diserahkan secara simbolis oleh Pembimas Buddha Kanwil Sumut, Konsul Jenderal India di Medan, Penyelenggara Buddha Deli Serdang, Pengurus MBI Sumut dan Medan, Pandita senior, dan Ketua Panitia kepada peserta Dharmayatra.
Keberagaman usia dan latar belakang profesi para peserta menunjukkan bahwa Dharma tidak mengenal batas. Dari ibu rumah tangga hingga profesional, semuanya bersatu dalam tujuan mulia untuk memperdalam pemahaman Dharma dan menguatkan keyakinan melalui pengalaman langsung di tempat-tempat yang disucikan oleh Sang Buddha. Para peserta telah dipersiapkan secara fisik, mental, dan spiritual melalui sesi meditasi, diskusi Dharma, dan pembekalan mengenai sejarah serta makna spiritual dari setiap situs yang akan dikunjungi.
Sementara itu, Bapak Sukasdi, SE., MA menyampaikan rasa haru dan bangga atas inisiatif umat Buddha keturunan India Tamil yang mampu menyelenggarakan Dharmayatra ini secara mandiri. Ia menyampaikan pesan agar seluruh peserta menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan, serta dapat kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat.
Mr. Ravi Goel, Konsul Jenderal India di Medan, dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia dan terima kasih atas antusiasme peserta Dharmayatra. Ia menyebut bahwa India menyambut hangat kedatangan para peziarah spiritual dari Indonesia, khususnya umat Buddha Tamil dari Sumatera Utara. Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah India senantiasa mendukung kegiatan seperti ini dan berharap jumlah peserta Dharmayatra dapat terus meningkat di masa mendatang.
Bapak Kien Hie / Tony Wijaya Pengurus MBI Sumut mengungkapkan bahwa Majelis Buddhayana Indonesia, sebagai organisasi keagamaan yang menaungi umat Buddha di Indonesia, senantiasa mendukung penuh setiap upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas spiritual umat. Kegiatan Dharmayatra ini adalah salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut. Di akhir acara, doa keselamatan perjalanan dipimpin oleh Pandita, memohon berkah Tri Ratna agar setiap langkah peserta dipenuhi dengan kesadaran, kebijaksanaan, dan kebahagiaan. Diharapkan, sekembalinya dari tanah suci, para peserta akan membawa pulang pemahaman Dharma yang lebih mendalam, keyakinan yang lebih teguh, dan semangat untuk mempraktikkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi inspirasi bagi seluruh komunitas, khususnya generasi muda.
Forum Kepemimpinan Pemuda Buddhis Tamil Indonesia (FKPBTI) adalah organisasi yang berdedikasi untuk mengembangkan kepemimpinan dan spiritualitas pemuda Buddhis Tamil di Indonesia, serta mempromosikan nilai-nilai Dharma dalam kehidupan bermasyarakat.





