Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Siap Operasional Juni 2025

Posted on





,


Banyuwangi


– Kapal cepat

Banyuwangi

– Denpasar direncanakan mulai beroperasi pada Juni 2025 yang akan datang. Pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Kabupaten Banyuwangi sedang fokus menyiapkan segala sesuatu untuk meluncurkan layanan kapal cepat. Rencana ini mencakup rute baru yang dimulai dari Pelabuhan Pengumpan Regional atau disebut juga sebagai PPR Marina Boom Banyuwangi hingga akhirnya tiba di Pelabuhan Pulau Serangan di Denpasar.


Kapal cepat

Yang akan dipakai tersebut berukuran kira-kira 40 meter panjang dan 6 meter lebar, dengan daya tampung mulai dari 350 sampai 400 orang. Harga tiket yang ditentukan diperkirakan mencapai Rp 200.000 tiap penumpang.

” Kapal ini bakal keberangkan dari Marina Boom di Banyuwangi lalu merapat di Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar. Jalur tersebut amat menjanjikan sebab mempersatukan dua destinasi pariwisata baik tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Mujiono melalui pernyataan tertulis yang diperoleh.
Tempo
, Khamis, 10 April 2025.

Saat ini, Plt. Kepala UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Boom, Hari Yulianto menyebut bahwa beberapa proses teknis sudah dikerjakan. Antara lain, survei rute lautan dari Banyuwangi ke Bali yang telah diselesaikan pada bulan puasa kemarin. Sebentar lagi, survei tambahan akan digelar fokus pada aspek-aspek teknikal lebih spesifik.

“Dalam hal ketentuan hukum, berkas-berkas yang dibutuhkan pun telah kami persiapkan dan kebanyakan sudah lengkap. Perusahaan swasta yang akan mengoperasikan kapal-kapal tersebut juga sudah melakukan survei awal,” terang Hari.

Selain persiapan kapal, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga berniat untuk membenahi terminal penumpang di Marina Boom. Pembaharuan tersebut bertujuan agar mencerminkan kearifan lokal dan sejalan dengan tujuan Kabupaten Banyuwangi yaitu menampilkan ciri khas arsitektur setempat.

“Perbaikan akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan kami. Selain itu, kami mengharapkan saran dari Pemerintah Kabupaten untuk desainnya sehingga ciri khas lokal Banyuwangi masih dapat dikenali dengan jelas, sama seperti yang telah diterapkan di stasiun dan bandara,” ungkap Hari.

Sektor sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkolaborasi dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, melakukan pengecekan langsung terhadap persiapan dermaga yang ada di Pelabuhan Pengumpan Regional—yang juga populer disebut sebagai Pelabuhan Rakyat—Marina Boom. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua aspek infrastrukturnya sudah siap menjelang mulainya layanan kapal cepat antarprovinsi ini pada hari Jumat, tanggal 4 April 2025 kemarin.

“Hampir pada saat mulai beroperasi, saya ingin memeriksa ketersediaan fasilitas di Marina Boom. Nantinya, pihak pengoperasian akan datang kembali untuk memastikan semua perlengkapannya sudah lengkap,” jelas Khofifah.

Pada kesempatan tersebut, Khofifah mengharapkan bahwa aksen Banyuwangi diperlihatkan di area pelabuhan. Dia berkeinginan supaya tempat menuggu untuk kapal cepat dirancang dengan ciri khas Banyuwangi. “Desainlah ruangan tunggu penumpang ini mencerminkan gaya Banyuwangi,” ujar Khofifah.

Sejalan dengan pendapat Khofifah, Bupati Ipuk mengapresiasi peningkatan sentuhan budaya Banyuwangi di Dermaga PPR Marina. “Hingga saat ini, fasilitas transportasi umum dirancang untuk menonjolkan ciri khas Banyuwangi. Contohnya seperti Stasiun Banyuwangi Kota yang telah direnovasi serta Bandar Udara Banyuwangi yang penuh dengan elemen-elemen Banyuwangi,” ungkap Ipuk.

Ipuk dengan senang hati menyambut pembukaan layanan kapal cepat yang menghubungkan Banyuwangi dan itu.

Denpasar

Bali ini sebabnya dapat menghasilkan efek yang baik untuk ekonomi di Banyuwangi. “Hal tersebut menciptakan kesempatan agar Banyuwangi mampu bertransformasi menjadi
hub
bagi logistik dan transportasi di Jawa Timur. Selain itu, dari sisi pariwisata juga menguntungkan, karena wisatawan jadi punya banyak pilihan menuju Banyuwangi. Terutama dengan kapal cepat, jarak tempuh dari Bali ke Banyuwangi bisa lebih singkat,” ujar Ipuk.

Di samping memeriksa keadaan kapal cepat, Khofifah juga mengunjungi Pelabuhan Ketapang guna melihat kondisi persiapan konstruksi jembatan yang akan terhubung antara Dermaga LCM (Dermaga IV) dengan Dermaga Bulusan. Ide tersebut timbul berdasarkan permintaan dari pihak ASDP yang diberitakan tanggal 28 Maret 2025.

“Oleh karena itu, saya pergi ke Banyuwangi guna mengoptimalkan potensi-potensi sektor jasa dan pelayanan publik yang keduanya berakar di daerah tersebut,” ujar Khofifah.

Khofifah menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan integrasi masyarakat serta penyaluran produk lewat jasa angkutan laut yang handal. Kenaikan mutu fasilitas umum adalah tujuan utama dari program tersebut. ”
Next step
Kami berencana untuk mengembangkan layanan yang dapat meningkatkan koneksi lebih luas diantara Banyuwangi, Sulawesi, dan Kalimantan. Ini pada gilirannya akan meringankan pergerakan barang, jasa, serta penumpang,”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *