.JAKARTA – PT PLN (Persero) berhasil menjamin lancarnya perjalanan pulang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah berkat penyediaan fasilitas cukup untuk charging kendaraan listrik di seluruh wilayah Indonesia.
Sejak masa waspada selama Ramadan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah, PLN melaporkan adanya kenaikan sebesar 4,9 kali dalam jumlah transaksi charging di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), serta lonjakan konsumsi listrik (dalam kWh) di fasilitas tersebut menjadi 5,8 kali lebih tinggi dibanding tahun 2024.
Secara rincian, jumlah transaksi charging di SPKLU selama periode siaga Idul Fitri tahun 2025 hingga tanggal 8 April 2025 mencapai 80.970 transaksi, naik lebih dari 4,9 kali dibandingkan dengan 16.513 transaksi yang tercatat saat Idul Fitri tahun 2024.
Konsumsi energi listrik di SPKLU pada hari Idulfitri tahun 2025 mencatatkan angka 1.950 Gigawatt Jam (GWH), naik hampir 5,8 kali lipat dibandingkan dengan penggunaan 334 GWH yang dicatatkan saat perayaan Idul Fitri di tahun 2024.
Pemimpin Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk melanjutkan upaya-upaya strategis guna mempersiapkan fasilitas yang diperlukan bagi pertumbuhan cepat industri otomotif listrik di negeri ini.
Pembangunan stasiun pengisian kelistrikan untuk vehicle (SPKLU) merupakan prioritas utama yang diutamakan oleh PLN selama peringatan Idul Fitri kali ini. Apalagi, minat terhadap pemakaian kendaraan berbahan bakar listrik semakin bertambah pesat.
“Minat publik terhadap penggunaan kendaraan berdaya listrik semakin bertambah. Untuk memenuhi hal tersebut, PLN meresponsnya dengan menggelar sarana SPKLU pada semua lokasi vital serta seluruh tempat istirahat sepanjang jalan tol arah mudik,” ujarnya dalam pernyataan Jumat (10/4/2025).
Dia menyebutkan pula bahwa PLN berharap warga dapat merasakan perjalanan pulang kampung yang selamat dan tenang dengan mengendarai mobil listrik.
Untuk memenuhi kebutuhan publik akan mobil listrik yang kian meningkat, PLN beserta para partner sudah menyiapkan 3.558 unit stasiun pengisian daya KENDARAAN LISTRIK UMUM (SPKLU) yang terdistribusi di 2.412 lokasi vital di seluruh nusantara.
Untuk rute arus mudik yang memiliki okupansi tinggi seperti Trans Sumatra-Jawa, PLN telah menempatkan 1.000 unit SPKLU di 615 titik, angka ini naik secara signifikan mencapai 7,5 kali lebih banyak daripada masa Idul Fitri tahun lalu.
Jarak ratarata antar SPKLU pada lintasan ini telah diperpendek hingga kurang lebih 22 kilometer, menambah kenyamanan untuk pemakai mobil listrik.
“PLN akan terus mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di negeri ini, sesuai dengan tujuan pemerintah dalam menyokong peralihan dari energi fosil khususnya pada bidang transportasi,” tambah Darmawan.
Ketersedian fasilitas pengisian baterai ini juga disambut positif oleh para pengendara mobil listrik seperti Rina, seorang pemudik dari Semarang, Jawa Tengah. Kehadiran stasiun pengisian daya kilat listrik umum yang tersebar di berbagai lokasi penting sangat membantunya saat bepergian menuju kampung halaman di Serang, Banten.
” Ini adalah perjalanan pulang kampung pertamaku menggunakan mobil listrik. Sepanjang rute mudik, stasion pengisian kendaraan listrik yang disediakan oleh PLN sungguh bermanfaat. Tiap kali daya hampir habis, aku bisa dengan cepat menemui tempat isi ulang yang dekat dan beroperasi dengan lancar. Aku merasakan ketenangan lebih, karena PLN telah memastikan bahwa seluruh stasiun pengisian tersedia untuk dipakai, terima kasih PLN,” kata Rina.
Bukan cuma di Pulau Jawa, jaringan SPKLU yang ada di seluruh tanah air pun mempermudah para pengendara mobil listrik diluar Jawa dalam menjelajahi negeri ini. Salah satu contohnya adalah Sandy, seorang pemuda pindahan dari Kota Pontianak yang baru saja melaksanakan perjalanannya pulang kampung menuju Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Ia merasa amat berterima kasih atas tersedianya fasilitas SPKLU tersebut.
Dahulu waktu itu saya sempat berpikir ulang untuk melakukan pulang kampung menggunakan mobil listrik karena khawatir baterenya habis di tengah jalan. Namun sekarang, dengan semakin banyaknya stasiun pengisian kendaraan listrik yang tersedia, perjalanannya menjadi lebih damai dan menyenangkan,” katanya ketika mengecharge mobilnya di salah satu stasiun pengisian daya listrik umum di Pontianak.
Di luar keberadaan stasiun pengisian daya Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), pemakai kendaraan bertenaga listrik juga diberi kemudahan oleh fitur Perencana Rute dalam aplikasi PLN Mobile yang bakal mendukung mereka ketika melakukan perjalanan pulang kampung. Fitur tersebut membolehkan konsumen mobil listrik untuk mengidentifikasi posisi serta kondisi tersedianya SPKLU dengan segera.
Asti, seorang pemudik dari Tangerang yang pulang kampung ke Semarang menggunakan kendaraan bertenaga listrik, menyatakan bahwa dia sangat diuntungkan oleh adanya fungsi pengatur rute. Sekarang, Asti merasa jauh lebih tenang dan yakin saat melakukan perjalanannya.
“Fitur Perencanaan Perjalanan sungguh memudahkan saya. Ketika pergi ke Semarang, saya dapat mengatur tempat isi ulang baterai dengan leluasa, serta ketika pulang ke Tangerang, saya merasa jauh lebih tenang karena telah mengetahui lokasi-lokasi yang harus dikunjungi untuk istirahat. Saya bersyukur kepada PLN atas ide cemerlangnya dan layanannya,” kata Asti.