.CO.ID – JAKARTA.
Presiden Prabowo Subianto berencana untuk mendirikan tensenribuan koperasi desa bernama Merah Putih guna merealisasikan visinya yaitu Asta Cita, yang menekankan pada kedaulatan pangan serta pembagian ekonomi secara merata.
Perintah tersebut terdapat di dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2025 mengenai Penyusunan Cepat Terbentuknya Koperasi Desa/Kelurahan Berwarna Merah Putih, tanda tangannya disematkan oleh Prabowo tanggal 27 Maret tahun 2025.
“Harus membentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dengan cara mendirikan, mengembangkan, serta merevitalisasi koperasi di tingkat desa atau kelurahan,” demikian tertulis dalam Inpres yang dirilis pada hari Selasa, 8 April.
Diungkapkan bahwa agar tujuan itu dapat dicapai, dibutuhkan tindakan yang bersifat strategis, terpadu, terintegrasi, serta saling terkoordinasi di antara Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah demi memaksimalkan dan mempercepat proses pendirian Kopdes Merah Putih.
Paling tidak, Prabowo berencana mendirikan sekitar 80.000 Koperasi Desa Merah Putih melalui pembentukan baru, pertumbuhan, serta pembaruan. Nanti, setiap Koperasi Desa tersebut akan dilengkapi dengan ruang kerja untuk koperasi, penjualan kebutuhan pokok, layanan tabungan dan peminjaman, pusat kesehatan, serta apotik.
Di samping itu, terdapat juga gudang dingin (cold storage) serta sistem logistik desa yang disesuaikan dengan mempertimbangkan ciri khas, potensi, dan institusi ekonomi yang telah tersedia di desa atau kelurahan tersebut.
Pada saat yang sama, Menteri Koordinator untuk Sektor Pertanian (Menko Petani), Zulkifli Hasan atau dikenal sebagai Zulhas, menyebut akan mendirikan ratusan ribu koperasi di pedesaan setelah ia dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Ketua Tim Tugas (Satgas) Koperasi Pedesaan (Kopdes) Warna Merah dan Putih.
“Saya mendapatkan misi yang sangat mulia, yakni Presiden meminta saya menjadi Ketua Satuan Tugas untuk membentuk Kopdes Merah Putih, semoga dalam beberapa bulan ke depan kita bisa menyelesaikannya,” katanya saat berada di kantor Kementerian Koordinator Pertanian, Jakarta, pada hari Selasa (8/4).
Zulhas menjelaskan bahwa mereka berencana untuk mendirikan sebanyak 80.000 kantor Desa Merah Putih guna mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan serta menghubungkan sumber daya lokal secara langsung dengan area perkotaan.
“Jadi dana tersebut akan berasal dari APBN dan APBD. Rencananya akan ada sekitar 70.000 hingga 80.000 kantor desa yang dibangun dengan tujuan memajukan perekonomian di daerah pedesaan serta menghubungkan sumber daya lokal secara langsung ke perkotaan,” terangnya.
Selain itu, sambung Zulhas, permintaan desa dari kawasan perkotaan dapat langsung disalurkan lewat Kopdes tersebut, sehingga mengurangi rantai distribusi yang rumit dan peran tengkulak yang sebelumnya menindas petani.
“Kita juga mengerem pengaruh tengkulak-tengkulak yang kadang menindas para petani kita. Nantikan di sana akan ada berbagai koperasi, seperti layanan penyimpanan dan peminjaman uang, penjualan alat pertanian, serta koperasi pembelian panen gandum, jagung, dan sebagainya,” jelasnya.
Di samping itu, menurut Zulhas, Kopdes nantinya akan diperlengkap dengan fasilitas klinik, gudang pendingin (cold storage) untuk menjaga produk-produk yang mudah rusak selama pengiriman, serta kendaraan untuk mendistribusikan berbagai barang-barang tersebut.
“Ini yang akan kami tuntaskan, semoga dapat terselesaikan sebelum bulan Agustus,” tandasnya.