Pernakah kau mengunjungi suatu tempat tinggal dan merasa ada sesuatu yang tak beres, walaupun setiap aspek hiasannya kelihatan sempurna?
Terkadang, semakin gigih kita mencoba memperlihatkan kemakmuran atau derajat sosial lewat hiasan, justru kesulitan sebenarnya menjadi lebih nampak.
Kebesaran alami seringkali timbul dari kesederhanaan daripada penampilan yang berlebihan. Beberapa opsi desain ini bisa jadi secara tidak langsung mencerminkan upaya ekstra untuk tampak kaya, sedangkan gaya asli harus berasal dari dalam diri sendiri dan bukan hanya ikut-ikutan trend atau memamerkan barang mewah.
Berdasarkan laporan dari Geediting di hari Jumat (18/4), berikut ini tujuh kesalahan dalam mendekorasi rumah yang mungkin membuat orang lain menganggap Anda terlalu berupaya untuk tampak kaya:
1. Penggunaan Berlebihan dari Lambang dan Merk Populer
Mempercantik rumah menggunakan logo desainer, mulai dari bantal sampai tempat cangkir, tentunya dapat menarik perhatian jika Anda ingin menyampaikan pesan kuat. Akan tetapi, terlalu banyak mengaplikasikan merek ternyata malah menciptakan impresi bahwa orang tersebut lebih peduli pada status simbolis dibanding keunikannya sendiri.
Ahli menyebutkan bahwa kecanduan akibat penggunaan berlebihan biasanya timbul saat individu merasa kurang percaya diri tentang persepsi orang lain terhadapnya.
Di sisi lain, dekorasi yang lebih minimalis dan elegan malah mencerminkan kepercayaan diri yang damai.
Jika seseorang menyukai estetika dari sebuah merek, lebih baik memilih beberapa elemen yang benar-benar mencerminkan kepribadian, bukan menempatkan nama merek di setiap sudut rumah.
2. Mengutamakan Tren daripada Kenyamanan
Menjaga rumah selalu tampak sesuai dengan tren terbaru, seperti dinding aksen neon-pink atau kursi beludru zamrud, bisa membuat rumah lebih mirip showroom ketimbang tempat tinggal yang nyaman.
Tidak ada masalah dalam mengejar kecenderungan terkini, namun bila hiasan ruanganmu senantiasa berganti hanya untuk menyusuri jejak para penulis blog, bisa jadi ini waktunya untuk istirahat sebentar.
Merombak area ruang tamu hingga tampak seindah di buku catalog barang-barang dekorasi mungkin kelihatan menyenangkan, namun justru dapat membuat tempat itu terasa kosong serta kurang hangat dan nyaman.
Rumah idealnya harus memberikan kenyamaan dan nuansa yang menarik, bukannya sekadar menjadi sarana untuk memperlihatkan gaya paling baru.
3. Mempromosikan Barang Berharga Sebagai “Investasi”
Berinvestasi dalam perabotan atau karya seni yang berkualitas bukanlah halangan, selama tidak ada fokus berlebihan pada nilai harganya ataupun statusnya.
Apabila setiap pengunjung yang tiba di rumah Anda senantiasa diminta mengetahui tentang harga suatu produk atau merk spesifik, sebenarnya bisa menciptakan persepsi kalau hunian tersebut hanyalah area untuk menggambarkan kemakmuran.
Ketajaman aslinya bisa nampak ketika sebuah rumah bercerita sendiri tentang tiap komponennya yang bernilai tinggi, tanpa perlu penjelasan tambahan.
Jika ada yang memberi pujian pada suatu benda, lebih baik berbagi kisah atau latar belakang dibaliknya daripada hanya mengatakan merk atau harganya saja. Kisah pribadi tentang benda tersebut dapat menjadikan ruangan menjadi lebih hangat dan otentik.
4. Kurangnya Sentuhan Pribadi
Rumah yang nampak begitu sempurna tetapi tidak memiliki foto keluarga, kenangan perjalanan, atau benda-benda bersejarah dapat dirasakan sebagai tempat yang kaku dan kurang bernafaskan manusia.
Saat setiap detail direncanakan secara meticulous, para tamu bisa merasa sang empunya rumah terlalu khawatir untuk mengungkapkan sisi asli dari pribadi mereka.
Menambah sejumlah unsur yang mencerminkan aspek pribadi, misalnya melukis gambar si kecil atau memajang vas antik milik buyutmu di dalam rumah, bisa menghidupkannya. Kecantikan tidak hanya berasal dari ketampanan sempurna, namun juga dari berbagai detail sederhana yang menyimpan pengingat dan petualangan.
5. Terlalu Seragam dalam Menata Dekorasi
Memakai seragam saat mendekorasi tentu tampak mengesankan, namun memiliki terlalu banyak keserasian pada seluruh komponen seperti kursi, tirai, atau meja kopi bisa menciptakan suasana yang membosankan dan kurang berinovasi.
Studi mengungkapkan bahwa menambahkan unsur kontradiksi atau kejutan dalam desain interior bisa memiliki dampak yang baik terhadap mood seseorang.
Ujilah beberapa variasi dalam hal tekstur, corak, serta warna. Seandainya sofa di area tamu Anda memiliki desain kontemporer, mungkin bisa dicoba kombinasikan dengan karpet bernuansa retro ataupun selimut hasil karya pembuatanyang manual.
Kombinasi ini memperlihatkan bahwa sang pemilik rumah merasa yakin dengan keputusan mereka dan tidak perlu secara konstan untuk mentaati semua ketentuan yang berlaku.
6. Mengisi Setiap Sudut dengan Dekorasi yang Tidak Bermakna
Mengisi rak dengan dekorasi yang massal dan tidak memiliki makna, seperti patung atau barang-barang kecil yang dibeli tanpa tujuan, bisa memberi kesan berlebihan. Terkadang, lebih sedikit lebih baik, terutama ketika setiap barang yang dipajang memiliki cerita atau tujuan.
Menambahkan banyak benda tanpa makna pribadi ke dalam rumah hanya akan menyebabkan ruangan tampak sempit dan kurang bernilai.
Sebaiknya gantilah benda-benda itu dengan unsur-unsur yang memang berarti dan berkisah untuk sang pemilik.
Sebuah vas unik atau mangkuk hasil kerajinan tangan dapat menciptakan kesan yang lebih signifikan daripada jumlah aksesoris tanpa nilai tertentu.
7. Mengabaikan Kenyamanan Sejati
Sebuah gantungan lampu mewah ataupun lantai dari marmer bisa membuat kesan yang mendalam bagi para pengunjung, namun apabila perabotannya kurang nyaman digunakan atau penempatannya tak sesuai, rumah itu pun tidak akan efektif dalam menyokong aktivitas keseharian Anda.
Tidak ada jumlah kemewahan yang bisa menggantikan kenyamanan dan fungsionalitas dalam rumah.
Kenikmatan sejati dari kemewahan ialah kenyamanan. Melalui pengaturan fitur-fitur semacam kursi berlapis lembut, penerangan yang teduh, serta tata letak efisien, sebuah hunian bakal kelihatan lebih mengundang dan senyaman mungkin bagi ditempati.
Desain interior yang efektif harus menggambarkan karakter sang pemilik secara tulus dan apa adanya. Usaha berlebihan untuk tampak lebih kaya hanya dapat menarik perhatian sejenak namun tak akan membawa kebahagiaan dalam waktu lama.
Mengikuti alur zaman atau membeli benda-benda berharga untuk menciptakan image dapat menjebak seseorang di dalam ilusi semu.
Sebaiknya biarkan desain interior rumah Anda tumbuh bersama dengan evolusi kepribadian dan pergantian gaya hidup. Gabungkan elemen-elemen bernilai tinggi dengan penemuan-penemuan dari pasar barang bekas, atau gabungkan artefak-warisan keluarga dengan nuansa kontemporer yang menggambarkan identitas Anda saat ini.
Setiap rumah memiliki ceritanya sendiri. Rumah yang nyaman dan autentik jauh lebih bernilai daripada sekadar rumah yang penuh dengan barang-barang mewah yang dipajang hanya untuk tujuan pencitraan. Gaya sejati bukanlah soal mengesankan orang lain, melainkan tentang bagaimana kamu merasa nyaman dan nyaman di dalam ruang yang kamu huni.